Selasa, 19 Desember 2017

Aliran-Aliran Yang Terdapat Dalam Seni Rupa

ALIRAN-ALIRAN DALAM SENI RUPA

Seni rupa merupakan cabang seni yang membuat karya seni dengan media yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga dapat diartikan sebagai hasil ciptaan yang memiliki kualitas, hasil, dan ekspresi atau semua hal yang melebihi aslinya. Kesan ini dapat diciptakan dengan mengolah konesep titik, bidang, garis, volume, bentuk, tekstur, warna, dan pecahayaan dengan aturan estetika tertentu.
Seni rupa terbagi menjadi beberapa macam antara lain; naturalisme, realisme, romantisme, impresionisme, ekspresionisme, kubisme, fauvisme, dadaisme, futurisme, surealisme, kontemporer, popular art, konstruktivisme, neo-klasik, abstraksionisme, pointilisme, primitive, optik, pittura metafisica, dan Gotik.
Berbagai aliran dalam seni rupa berkembang terus dari jaman ke jaman, antara lain :

1.    Naturalisme



Naturalisme merupakan aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang mempunya kesamaan dengan keadaan alam. Aliran seni ini muncul sekitar  tahun abad ke-19.
Ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah wujudnya sama persis sesuai aslinya dan dapat dilihat oleh mata kita. Perspektif, proposrsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip yang dimiliki seni rupa lainnya tergambar sesuai dengan pemandangan yang sebenarnya. Contoh yang paling terlihat adalah pada lukisan potret diri, pemandangan alam, atau landscape.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden saleh, Trubus dan Abdullah Sudrio Subroto. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa aliran naturalisme adalah Theodore Rousseu, Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.

2.    Realisme


Realisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek dengan keadaan yang benar-benar nyata dan tidak berfokus pada objek.
Ciri-ciri aliran seni rupa realisme adalah penggambaran objek harus sangat diperhatikan dan detail. Khususnya untuk menciptakan kesan dan suasasna dari objek tersebut. Kebanyakan dari aliran seni rupa realisme mengambil objek seperti manusia ataupun hewan dengan ekspresi yang terlihat hidup. Contoh aliran seni rupa ini antara lain melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Tarmizi dan Basuki Abdullah. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Charles Prancois, Fransisco de Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.

3.    Romantisme


Romantisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan nilai-nilai estetika, fantastis, irasional, absurd, dan  petualangan para pahlawan purba . Pada umumnya menggambarkan kisah-kisah yang romantis atau dramatis. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan. Aliran Romantisme merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Ciri-ciri aliran seni rupa romantisme adalah lebih memainkan warna cerah dan mecolok pada objek dan benda disekitar objek. Biasanya aliran romantisme menggambarkan objek yang lebih sedikit. Contoh dari aliran romantisme ini adalah objek manusia, khususnya objek pria dan wanita dalam situasi yang romantis.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Gaya ini berkembang di Jerman, Belanda, dan Perancis.Salah satu tokoh terkenal di Indonesia yang mempopulerkan aliran ini adalah Raden Saleh.Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Ferdinand Victor, Victor Marie Hugo, Eugene Delacroix (1798-1963), Theoborre, Gerriwult, Jean Baptiste Camille Corot(1796-1875) dan Rousseau (1812-1876).

4.    Impresionisme


      Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang di gambarkan secara sekilas atau selintas saja. Aliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun 1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur dan oleh sebagian kritikus seni disebut sebagai “impresionistik “, suatu lukisan yang menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.
Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Sebagian besar aliran seni rupa impresionisme mengambil objek manusia dan ada juga yang hewan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Solichin, Kusnadi, Zaini dan Affandi. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Claude Monet, Casmile Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, Sisley dan Edward Degas.

5.    Ekspresionisme


Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan curahan batin pembuatnya secara general dan bebas, baik dari imajinasi, dalam batin, ataupun perasaannya. Aliran ini melukiskan suasana kesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif. Salah seorang pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent van Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup. Salah satu lukisan nya yang terkenal adalah “Malam Penuh Bintang “(1889), yang mengekspresikan gairah yang tinggi sekaligus perasaan kesepian
Ciri-ciri aliran seni rupa ekspresionisme adalah lebih menekankan pada ekspresi ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan ekpresi manusia. Aliran seni rupa ekspresionisme mengambil objek wajah manusia dan ekspresi yang diperlihatkannya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Affandi, Popo Iskandar, dan Srihadi Soedarsono. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Vincent Van Gogh, Ernest Ludwig, Emile Nolde, Paul Gaugiuin, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, dan Paul Klee.

6.    Kubisme

Kubisme merupakan aliran seni rupa yang cenderung memperlihatkan abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentuk untuk mendapatkan nilai seni yang indah. Pada tahun 1909 berkembang aliran kubisme Analistis yang mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti sebagai konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan. Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang berbeda. Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan yang saling tumpang dan tembus. Aliran ini cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.
Ciri-ciri aliran seni rupa kubisme adalah dalam penggambarannya, objek dirubah dalam kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya. Objek yang digambarkan biasanya berupa manusia dan hewan, dengan background alam atau bangunan.
Toko Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Fajar Sidik dan Srihadi Sudarsono. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Pablo Ruiz Picasso, Gezanne (Pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907), Metzinger, Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Albert Glazes, Barque, Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.

7.    Fauvisme


Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas, imajinatif, dan liar. Nama ini dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar.
Ciri-ciri aliran seni rupa fauvisme adalah wujud dari objek yang digambar tidak terlalu penting, keliaran gambar sangat ditonjolkan, dan memiliki warna yang imajinatif. Beberapa pelukis ada yang melukis fauvisme ini dalam bentuk landscape dan ada pula yang tidak terikat pada objek tertentu.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa fauvisme belum diketahui. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa fauvisme adalah Henry Matisse, Rauol Dufi, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink Paul Cezanne, Paul Gauguin, Gustave Moreau, dan Kess Van Dongen.

8.    Dadaisme


Dadaisme merupakan aliran seni rupa yang justru dianggap anti seni dan anti perasaan karena aliran seni rupa ini lebih menggambarkan refleksi kekerasan dan kekasaran. Seni rupa ini memiliki kecendrungan menihilkan hukum–hukum keindahan yang ada. Tahun lahir aliran seni ini adalah pada Perang Dunia ke-I.
Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan, patung atau barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan dan tandatangan, kemudian dipamerkan di suatu galeri. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas. Ciri-ciri aliran seni rupa dadaisme yang lainnya adalah gambar suatu objek cenderung berbau kekerasan, kasar, dan bersifat kritikan, sindiran ataupun plesetan. Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan dan sangat beragam, baik benda, manusia, hewan ataupun tumbuhan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa dadaisme adalah Hendra Gunawan. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran dadaisme adalah Juan Gross, Guillaume Apollinaire, Marcel Duchamp, Max Ernst, Hans Arp, dan Picabia.

9.    Futurisme


Futurisme merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan keindahan gerak, garis, visual, dan warna sebagai aliran seni rupa anti kubisme yang dikatakan statis. Tahun lahirnya lukisan ini adalah pada tahun 1909.
Ciri-ciri aliran seni rupa futurisme adalah gambar suatu objek digambarkan dalam bentuk sedang bergerak, sehingga memiliki gerak bayang disekitarnya. Objek yang dijadikan bahan lukisan biasanya adalah makhluk hidup, misalkan kuda yang berkaki lebih dari 4 karena digambarkan sedang bergerak dalam model bayangan. Objek Lukisannya Futurismejuga  mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa futurisme belum diketahui. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa futurisme adalah Boccioni, Carlo Cara, Severini, Umberto, Ruigi Russalo, dan Gioccomo Ballad.

10.   Surealisme


Surealisme merupakan aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Melukiskan suasana yang mencekam lengang menakutkan serta hal-hal yang fantastis. Aliran seni rupa ini mulai ada pada Tahun 1024. Aliran ini merupakan penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara verbal, tertulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar kewajaran.
Ciri-ciri aliran seni rupa Surealisme adalah penggabungan antara dua objek nyata yang berbeda wujud dan terkesan aneh. Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda mati dan makhluk hidup, asalkan bisa menjadi unik. Objek Lukisannya corak surealis berusaha membebaskan diri dari kontrol kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Gusti Putu Saderi, Sudiarjo dan Abdul Rahman. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Andre Masson, Joan Miro dan Salvador Dali.

11.   Pop Art (Popular Art)


Populer art adalah aliran seni rupa yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek yang jelas. Pepuler art memiliki nama lain yaitu, Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Tahun berkembangnya aliran ini di Amerika pada tahun 1956.
Ciri-ciri aliran seni rupa pop art adalah sebagian besar karya seni rupa pop art berupa seni rupa karikatur yang menggambarkan krritik, humor, ataupun sindiran. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Objek biasanya berupa manusia yang digambarkan secara perspektif atau cara pandang lain.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pop art adalah Nyoman Nuarta dan Ris Purnomo. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pop art adalah Tom Wasselman, Claes Oldenburg, George Segal, Yoseph Benys, dan Cristo.

12.   Post Modern (Kontemporer/ Posmodemisme)


Kontemporer merupakan aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai perkembangan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Aliran ini diperkenalkan kepada masyarakat Tahun70-an. Aliran ini mengelompokan gaya-gaya seni rupa yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular dan dipilih oleh para seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.
Ciri-ciri aliran seni rupa kontemporer adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi situasi dan waktu yang tematik. Objek yang digambarkan adalah objek yang dinamis, ekspresif, dinamis, dan mencolok. Teknologi masa kini dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer. Jika dalam seni modern lebih memusatkan kepada ekspresi pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni Posmodern ungkapan seni lebih ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa).
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Frank Auerbach, Richard Artschwager, dan Ida Applebroog.

13.   Konstruktivisme


       Konstruktivisme merupakan aliran seni rupa yang sangat menekankan pada penggambaran seni sebuah bangunan. Aliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain Vladimir Tattin, Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya seni berbentuk tiga dimensional namun wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan modern seperti besi beton, kawat, bahkan plastik. Pergerakan di dalam seni dan arsitektur yang pertama kali di Moscow tahun 1915.
Ciri-ciri aliran seni rupa konstruktivisme adalah objek utama yang dilukis merupakan bangunan dengan latar berada disekitar bangunan dari sudut gambar. Objek berupa bangunan klasik, modern, kuno, dan bangunan yang lainnya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa konstruktivisme adalah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa konstruktivisme antara lain:
·         Naum Gabo (1890 – 1977)
·         Kebangsaan : Rusia-Amerika, Laszlo Moholy-nagy (1895 – 1946)
·         Kebangsaan : Hungaria, Victor Pasmore (1908 – 1998)
·         Kebangsaan : British, Liubov Popova (1889 – 1924)
·         Kebangsaan : Rusia, dan Oskar Schlemmer (1888 – 1943)

14.   Neo-Klasik

Neo – Klasik merupakan aliran seni rupa yang bersifat klasik, objektif, dan rasional serta digunakan untuk mendidik. Aliran seni rupa ini muncul pertama kali setelah pecahnya revolusi Perancis. Seni yang ada sejak pecahnya revolusi Perancis. Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja. Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “Sumpah Horati”. Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan. Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik. J.L. David dalam Neo-Klasik adalah Jean  Auguast Dominique Ingres (1780-1867)
Ciri-ciri aliran seni rupa Neo – Klasik yaitu, Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis, Bentuk selalu seimbang dan harmonis, Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis, Raut muka tenang dan berkesan agung, Berisi cerita lingkungan istana, Cenderung dilebih-lebihkan
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa Neo – Klasik belum diketahui. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa Neo – Klasik adalah Jean August dan Dominique Ingres.

15.  Abstraksionisme


Abstraksionisme merupakan aliran seni rupa yang berkembang bertujuan untuk melepaskan diri dari sensasi-sensasi figuratif suatu objek. Aliran seni rupa ini sangat menghindari peniruan objek secara mentah dan menggantu bentuk dan porsinya.  Kadinsky dan Piet Mondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak ini. Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud di alam.
Ciri-ciri aliran seni rupa Abstraksionisme adalah memiliki dua aliran, yaitu abstraksionisme geometri (kubistis) dan abstraksionisme nonfiguratif. Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak geometris murni seperti lingkaran kubus dan segitiga. Sedangkan abstraksionisme nonfiguratif berbentuk abstrak, dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa abstraksionisme adalah Fajar Sidik dan Zaini. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa abstraksionisme adalah El Lisitzky, Wassily Kadinsky, Alexander Rodchenko, dan Naum Goba.

16.   Pointilisme


Pointilisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan suatu objek menggunakan titik-titik.
Ciri-ciri aliran seni rupa pointilisme adalah ketika objek digambar maka akan terlihat jelas dari kejauhan, dan agak membaur jika dinikmati dari dekat. Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam variasi, baik tebal tipis, besar kecil, ataupun berwarna hitam putih.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pointilisme adalah Keo Budi Harijanto dan Rijaman. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pointilisme adalah Vincent van Gogh dan Serat’s La Parade.

17.   Primitive

Primitive merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan sebuah objek berdasarkan gaya penggambaran yang primitive di dinding goa. Primitive adalah gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai sumber daya yang ada di dunia. Banyak yang menjadi sumber inspirasi dari gaya seni ini. Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno.
Ciri-ciri aliran seni rupa primitif adalah objek yang digambar berupa manusia, hewan, dan tumbuhan dalam bentuk garis sederhana. Detail objek tidak di tonjolkan, hanya pada penggambaran yang minimalis berupa garis sederhana.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa primitif adalah S. Sudjojono. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa primitif adalah Picasso (disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin, Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.

18.   Optik


Optik merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan objek manipulasi visual yang bisa menipu penglihatan mata.
Ciri-ciri aliran seni rupa optik adalah objek yang digambar hanya berupa bidang, garis, atapun objek yang hanya berwarna hitam putih. Gambar mempunyai bentuk sederhana dan tidak mempunyai detail yang rumit.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa optik adalah Agus Djaja. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa optik adalah Walter Gropius dan Bridget Louise Riley.

19.    Pittura Metafisica


Pittura metafisica merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan sebuah objek dengan sentuhan atau goresan metafisica. Aliran seni rupa ini merupakan penentang aliran kubisme dan futuristik.
Ciri-ciri aliran seni rupa puttura metafisica adalah objek yang digambarkan biasanya berbentuk boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisica dan biasanya berupa manusia yang sedang melakukan aktifitas dengan latarbelakang tertentu.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica belum diketahui. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa pittura metafisica adalah Carlo Carra dan Giorgio de Chirico.

20.   Gotik

Gotik merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan suatu objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta menekankan sesuatu berdasarkan pemilihan warna.
Ciri-ciri aliran seni rupa gotik adalah objek yang digambarkan biasanya adalah tokoh suci, raja, ratu, ataupun kesatria. Biasanya lukisan dengan aliran seni rupa gotik terdapat di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga kastil atau bangunan klasik.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa gotik belum diketahui.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa gotik adalah Van Eyck, Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.

Aliran-Aliran Yang Terdapat Dalam Seni Rupa

ALIRAN-ALIRAN DALAM SENI RUPA Seni rupa merupakan cabang seni yang membuat karya seni dengan media yang dapat dilihat oleh mata dan dir...